Apakah Crypto Treasuries Gelembung Besar Berikutnya? Analis Peringatkan Risiko Tersembunyi

Crypto kembali jadi sorotan! Kini bukan hanya individu yang menyimpan Bitcoin, tetapi juga ratusan perusahaan publik yang menaruh sebagian besar aset cadangan mereka ke dalam kripto. Namun, apakah tren ini benar-benar aman, atau justru menciptakan gelembung baru yang berbahaya?

 

Risiko Tersembunyi di Balik Crypto Treasuries

Menurut Josip Rupena, CEO Milo sekaligus mantan analis Goldman Sachs, Bitcoin sendiri adalah aset yang bersih tanpa risiko counterparty. Tapi begitu masuk ke dalam struktur korporasi, Bitcoin langsung mewarisi berbagai kerentanan baru, seperti:

  • Kompetensi manajemen perusahaan
  • Kewajiban utang
  • Risiko keamanan siber
  • Keberlanjutan arus pendapatan

Artinya, investor sering mengira mereka membeli eksposur terhadap Bitcoin, padahal sebenarnya juga ikut menanggung risiko penuh perusahaan yang memegangnya.

 

Apakah Bisa Memperparah Bear Market?

Saat ini, 178 perusahaan publik tercatat memegang Bitcoin. Jika harga jatuh tajam dan perusahaan dengan utang tinggi dipaksa menjual asetnya, efek domino bisa terjadi — mirip krisis keuangan tradisional.

 

Alih-alih jadi penopang stabilitas, crypto treasuries justru berpotensi jadi pemicu penurunan lebih dalam.

 

Dari Bitcoin ke Altcoin: Strategi Berisiko Tinggi

Tren yang dipopulerkan oleh MicroStrategy kini berkembang ke altcoin. Beberapa perusahaan mulai menaruh cadangan mereka di Solana, XRP, Dogecoin, hingga Toncoin.

 

Namun, hasilnya sangat bervariasi:

  • Ada yang sempat menikmati hype sesaat,
  • Ada juga yang langsung terkena hukuman pasar.

 

Contohnya, Safety Shot, perusahaan minuman, anjlok hingga 50% setelah mengumumkan akan memegang BONK sebagai aset utama. Bahkan perusahaan besar pemegang Bitcoin pun sahamnya ikut turun, menunjukkan pasar masih ragu dengan stabilitas strategi ini.

 

Apakah “Treasury Bubble” Sedang Terbentuk?

Banyak analis mulai khawatir bahwa crypto treasuries sedang menciptakan gelembung paralel — bukan hanya soal fundamental Bitcoin, melainkan soal tren korporasi yang berlomba-lomba mengumumkan kepemilikan kripto.

 

Jika harga Bitcoin terus naik, perusahaan-perusahaan ini bisa meraup keuntungan besar dan memicu euforia lebih lanjut. Tapi jika pasar goyah, efek ganda bisa menghantam:

 

  • Harga kripto jatuh,
  • Saham perusahaan pemegangnya ikut runtuh.

 

Crypto treasuries bisa jadi katalis besar mainstream adoption — atau justru bom waktu yang siap meledak. Investor kini berada di persimpangan antara optimisme dan ketakutan, sambil bertanya:

 

Apakah ini awal era baru, atau hanya pengulangan sejarah gelembung finansial yang lain?

 

 

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman browsing Anda, menayangkan iklan atau konten yang dipersonalisasi, dan menganalisis trafik kami. Dengan mengklik “Terima”, Anda menyetujui penggunaan cookie oleh kami. learn more Accept