Fluktuasi terbaru pada pasangan mata uang USDCAD menarik perhatian pasar global. Pergerakan ini dipengaruhi oleh interaksi dua faktor fundamental utama:
Inflasi Kanada Melemah
Data terbaru menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kanada untuk Juli turun ke 1,7% YoY, dengan inflasi inti jangka pendek juga melemah. Hal ini memicu penurunan ekspektasi pasar terhadap kebijakan pengetatan suku bunga Bank of Canada (BoC).
Dengan menurunnya prospek inflasi, imbal hasil nominal dan riil ikut tertekan, sehingga selisih suku bunga Kanada-AS menyempit. Akibatnya, dolar Kanada kehilangan daya tariknya dan membuka peluang bagi apresiasi USDCAD dalam jangka menengah hingga panjang.
Harga Minyak Jadi Penyeimbang
Meski tekanan suku bunga menekan CAD, rebound harga minyak akibat meningkatnya risiko geopolitik di Rusia dan Ukraina memberi dukungan jangka pendek. Sebagai negara eksportir energi, Kanada mendapat keuntungan dari kenaikan harga minyak yang mendukung neraca perdagangan.
Namun, prospek jangka menengah-panjang harga minyak tetap bearish, yang berpotensi kembali membebani dolar Kanada.
Analisis Teknis USDCAD
Setelah pernyataan dovish Powell di simposium Jackson Hole, Indeks Dolar AS sempat melemah dan menyeret USDCAD ke bawah. Namun, pasangan ini menemukan support kuat di SMA 10-hari pada area 1,3813, sekaligus menandai sinyal teknikal potensi rebound.
Jika USDCAD mampu menembus 1,3860, ada peluang reli menuju 1,3924, bahkan 1,4000. Namun, penembusan ke bawah 1,3813 dapat memicu koreksi menuju 1,3750.
Rekomendasi Trading
Arah Perdagangan: Beli
Harga Masuk: 1.3820
Target Harga: 1.3990
Stop Loss: 1.3760
Berlaku hingga: 8 September 2025, 23:00 WIB