Emas Jadi Alarm Krisis: Kebijakan Trump Bisa Picu Guncangan Pasar Keuangan

Harga emas terus melesat ke level rekor, bahkan mengalahkan hampir semua aset keuangan utama lainnya. Menurut Desmond Lachman, Senior Fellow di American Enterprise Institute (AEI), lonjakan harga emas ini bukan sekadar tren biasa. Ia menyebut emas sebagai “canary in the coal mine” — sinyal dini bahwa ada masalah serius di pasar keuangan global akibat kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.

 

Mengapa Emas Naik Tajam?

Sejak awal pemerintahan Trump, emas sudah naik spektakuler. Dari dulu sering disebut “relic barbar” oleh Keynes, kini justru jadi aset paling dicari. Beberapa alasan utama:

  1. Utang publik AS membengkak akibat pemotongan pajak besar-besaran. CBO memprediksi defisit tetap di atas 6,5% dan utang melonjak hingga 128% dari PDB pada 2034.
  2. Tekanan pada The Fed. Trump mendorong Jerome Powell memangkas suku bunga 2–3% dan mencoba memasukkan “doves” ke dewan The Fed agar kebijakan moneter lebih longgar.
  3. Tarif impor memicu inflasi. Kebijakan tarif tinggi memperburuk tekanan harga.
  4. Bank sentral global diversifikasi cadangan. Mereka mulai mengurangi dolar AS dan beralih ke emas karena menurunnya kepercayaan terhadap AS sebagai mitra keuangan.

 

Hilangnya Kepercayaan pada Dolar & Obligasi AS

Selain emas, sinyal lain juga mengkhawatirkan:

  • Dolar AS melemah 10% sejak awal tahun, padahal biasanya menguat dengan tarif tinggi.
  • Obligasi AS tak lagi jadi safe haven. Investor sudah tidak selalu lari ke Treasury saat gejolak pasar terjadi.
  •  

Artinya, pasar global mulai meragukan stabilitas ekonomi AS.

 

Risiko Krisis Keuangan di Depan Mata

Lachman menegaskan bahwa jika kebijakan tidak segera dikoreksi, pasar harus siap menghadapi krisis keuangan besar menjelang pemilu paruh waktu mendatang.

Ia mengutip Rudi Dornbusch, ekonom MIT, yang berkata:


Krisis keuangan biasanya datang lebih lama dari yang diperkirakan, tapi saat terjadi, kecepatannya jauh lebih cepat dari yang diduga.

 

Dengan kata lain, investor harus ekstra waspada.

 

Emas Jadi Aset Andalan

Spot gold terakhir diperdagangkan di $3.636,79 per ons, sempat turun tipis 0,10% tapi masih dalam tren naik stabil. Dengan ketidakpastian global dan kebijakan ekonomi AS yang penuh risiko, emas kembali jadi pilihan utama untuk lindung nilai.

 

Emas bukan hanya investasi, tapi juga alarm peringatan. Lonjakan harga emas menunjukkan pasar mulai kehilangan kepercayaan pada dolar dan obligasi AS. Jika Trump tetap memaksa kebijakan kontroversial — mulai dari utang besar, tekanan pada The Fed, hingga tarif impor tinggi — maka peluang krisis keuangan nyata makin besar.

Bagi investor, pesan utamanya jelas: emas layak dipertahankan dalam portofolio sebagai pelindung nilai di masa penuh gejolak.

 

Source: kitco

 

#hargaemas #emas #trump #krisiskeuangan #dolaras #thefed #inflasi #investasiemas #tradingemas #analisaemas #emasfundamental #investasiemas

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman browsing Anda, menayangkan iklan atau konten yang dipersonalisasi, dan menganalisis trafik kami. Dengan mengklik “Terima”, Anda menyetujui penggunaan cookie oleh kami. learn more Accept