Harga emas kembali jadi sorotan dunia setelah Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektasi pasar. Langkah ini sekaligus membuka peluang pemangkasan tambahan 50 bps hingga akhir tahun, membuat emas kian menarik bagi investor.

Fed Potong Bunga, Emas Langsung Bereaksi

Keputusan FOMC kali ini tidak bulat. Stephen Miran, Gubernur baru The Fed, justru menginginkan pemangkasan lebih besar, yaitu 50 bps.
Dalam pernyataannya, The Fed mengakui bahwa:

• Risiko terhadap lapangan kerja meningkat.
• Pertumbuhan ekonomi di paruh pertama 2025 mulai moderat.
• Inflasi masih “agak tinggi” dan belum sepenuhnya jinak.
•  
• Dengan sinyal pelonggaran moneter lebih lanjut, pasar emas langsung bergerak volatile.

Harga Emas Sentuh $3,650, Lalu Bangkit Lagi

Pasca pengumuman, harga emas XAU/USD sempat turun ke level harian $3,650. Namun, koreksi cepat terjadi, dan kini emas kembali mengincar area $3,700 per troy ounce.
Banyak analis melihat, jika Powell terus menegaskan sikap dovish, emas bisa dengan mudah menembus level psikologis berikutnya.

Kenapa Investor Lari ke Emas?

Ada beberapa alasan emas tetap jadi pilihan utama di tengah kondisi sekarang:

• Suku bunga turun → imbal hasil obligasi jadi kurang menarik.
• Risiko ekonomi meningkat → emas jadi safe haven.
• Dolar AS cenderung melemah → harga emas naik lebih mudah.

Dengan kombinasi faktor ini, emas berpotensi melanjutkan reli jika data ekonomi AS makin mendukung pemangkasan lebih agresif.

Outlook: Apakah Emas Menuju Rekor Baru?

Banyak analis memperkirakan emas bisa menguji level $3,750 – $3,800 dalam jangka pendek, terutama jika Fed memberi sinyal lebih jelas soal easing di pertemuan berikutnya.
Namun, volatilitas tetap tinggi, sehingga investor harus siap menghadapi pergerakan cepat dalam beberapa sesi ke depan.

#emas #xauusd #fomc #fed #tradingemas #investasiemas #goldprice #tradingforex