Pasangan mata uang GBP/USD saat ini diperdagangkan di sekitar 1.3550, setelah sempat naik tipis 0,3% pada Kamis kemarin. Walaupun secara teknikal tekanan bearish belum terlalu kuat, pergerakan Pound tetap sensitif terhadap arus modal masuk ke aset safe haven menjelang akhir pekan.
Mengapa GBP/USD Masih Punya Bias Bullish?
Dari sisi Amerika, CPI AS yang dirilis sesuai ekspektasi pasar menegaskan bahwa inflasi terus melandai, tanpa kejutan besar. Hal ini memperkuat pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi AS mulai melambat dan ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap tinggi. Kondisi ini membuat dolar tidak terlalu bertenaga untuk menekan Pound.
Sementara dari Inggris, inflasi masih cenderung “bandel” dan tidak turun secepat yang diperkirakan. Hal ini membuat Bank of England (BoE) lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneternya, berbeda dengan The Fed yang sudah lebih condong ke arah pelonggaran. Divergensi inilah yang menjadi sumber kekuatan bagi Pound terhadap dolar.
Level Teknis yang Perlu Diperhatikan
Resistance terdekat: 1.3600 – jika berhasil tembus, peluang naik ke 1.3660 semakin terbuka.
Support terdekat: 1.3500 – jika jebol, risiko turun ke 1.3450 bisa terjadi.
Dengan fundamental yang lebih mendukung Pound, tren jangka menengah masih berpihak pada GBP/USD. Namun, tetap waspada pada sentimen pasar global karena aliran dana ke aset safe haven (seperti dolar dan emas) bisa menekan pergerakan Pound secara tiba-tiba.
Bagi trader, momen ini bisa jadi peluang entry buy on dip, dengan tetap disiplin menggunakan stop loss.
Source: https://www.fxstreet.com
#gbpusd #forextrading #poundsterling #usdata #cpi #bankofengland #forexanalysis #tradingforex #forexsignal #poundusd